Jumat, 20 Oktober 2017

Upacara Pasupati Barong

Betara Gede Banjar Tanggahan Tengah

Upacara Pasupati merupakan upacara sakral yang sejak dulu sudah diturunkan sebagai tradisi dalam kehidupan masyarakat Bali. Upacara Pasupati adalah bagian dari upacara Dewa Yadnya, yaitu sujud bakti kehadapan para dewa sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dimana secara umum pengertian dari Upacara Pasupati adalah memberi jiwa kepada sebuah benda sakral seperti Barong, Keris, dan Pratima Lainnya.
Dalam Ajaran Agama Hindu Upacara Pasupati disebutkan dalam beberapa Sloka pada Kitab Suci Weda yang salah satu bunyinya adalah sebagai berikut:

"Bhurita Indra Wiryam tawa smaya Sya stoturma dhawan kamana prna Anu tedyavabhahah wiryani nama Iyam ca te prthiwi nama ojase"
Artinya: “keselamatan-Mu sungguh hebat, Dewa Indra. Kami adalah milikMu, kabulkanlah Madhawan. Permohonan pemuja-Mu, langit yang megah seperti engkau. Kepada-Mu dan untuk kesaktian-Mu bumi mengabdi (Reg Weda)”.

Pemikiran di atas mengandung makna, penggambaran hubungan manusia dengan Tuhannya dapat melalui permohonan doa, kesucian pikiran ada kekuatan magic yang diyakini berkah Ida Hyang Widhi Wasa yang dilimpahkan pada umatnya. Secara simbolik upacara Pasupati berarti memberkahi jiwa (kekuatan magic) pada benda-benda budaya yang mempunyai nilai luhur dan memberikan kesejahteraan pada umatnya.Pada Pelaksanaannya Upacara Pasupati dilakukan pada hari hari tertentu seperti Kajeng Kliwon, Purnawa, Tilem dan hari bail lainnya.
Nilai luhur yang terkandung dalam upacara Pasupati adalah:

1. Nilai religius, kekuatan sakti para Dewa sebagai manifestasi Ida Hyang Widhi Wasa sebagai media sakralisasi dan sangat diyakini oleh masyarakat
2. Nilai bhakti antar penyungsung integrasi umat manusia melalui upacara.
4. Sebagai proses sosialisasi dan enkulturasi nilai luhur pada generasi penerus.
5. Upacara Pasupati sebagai bagian dari upacara Dewa Yadnya yang memiliki unsur budaya yang harus hidup terus (survival) yang masih ditradisikan dari tradisi kecil, tradisi besar sampai tradisi modern.

sumber: http://phdi.or.id/artikel/upacara-pasupati-sebagai-media-sakralisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar