Barong merupakan salah satu
seni budaya yang ada di Bali. Jika berkunjung ke Bali tidak lengkap jika belum
dapat menonton tarian Barong. Banyak paket wisata di Bali yang berisi paket
menonton Barong. Jika sudah menonton pasti akan terpikir apa itu Barong. Di
Bali sendiri tarian Barong debedakan menjadi tarian sacral dan tarian hiburan,
tarian sakral adalah tarian yang hanya ditarikan pada acara tertentu yang
sifatnya sakral, seperti saat piodalan atau karya di suatu Pura. Pada artikel
ini akan dipaparkan sejarah Barong yang terdapat di Bali.
Tarian Barong merupakan
tarian khas Bali yang sudah berkembang dari jaman Pra-Hindu. Secara umum tarian
ini mengilustrasikan pertarungan antara kebaikan (dharma) melawan kejahatan
(adharma). Barong merupakan penggambaran dari tokoh Barong dan lawannya adalah
Rangda. Barong digambarkan sebagai binatang berkaki empat. Terdapat beberapa
jenis Barong yang ada di Bali, diantaranya adalah sebagai berikut.
1.Barong Ket
Barong
Ket menggambarkan perpaduan antara binatang macan, harimau, dan lembu. Dalam
proses pembuatannya pada bagian badan dibuat dengan serat daun braksok (sejenis
pandan), dihiasi dengan ornamen ukiran dari bahan kulit sapi dengan potongan
kaca cermin. Dalam proses menarikan Barong Ket ditarikan oleh dua orang penari.
Lakon yang sering dimainkan dengan tarian Barong Ket adalah Lakon Calonarang,
yang menggambarkan pertarungan Mpu Pradah (kebaikan) melawan I Calonarang (I
Walunateng Dirah).
Barong
Macan sesuai namanya ialah Barong yang menggambarkan binatang macan sebagai
binatang yang buas di hutan, sebagai penjaga hutan dari gangguan luar. Dalam
tariannya Barong Macan juga ditarikan oleh dua penari. Lakon yang sering
dimainkan dengan lakon Tantri yaitu cerita binatang hutan dalam menjaga hutan
dari kerusakan dan gangguan dari pemburu.
Barong
Bangkal, Bangkal yang artinya Babi besar yang berumur tua dengan taring tajam.
Tarian Barong Bangkal juga ditarikan oleh dua orang penari
4.Barong Landung
Barong Landung adalah Barong yang tidak lagi berbentuk hewan. Cerita yang meliputi Barong Landung ialah Barong ini merupakan penggambaran dari Raja Kerajaan Bali yang bernama Jaya Pangus dimana ia mempersunting seorang putri Tiongkok bernama Kang Cing Wei. Cerita dalam pementasan Barong Landung berpusat pada bagaimana pernikahan antara kedua manusia tadi tidak direstui oleh para dewa karena Jaya Pangus dinilai telah melanggar adat dan ketika tidak dapat memiliki keturunan ia pergi menemui Dewi Danu dan dijadikan properti milik Dewi tersebut sehingga terjadi pertikaian antara istrinya dengan sang Dewi.
Barong Kedingkling disebut juga Barong Blasblasan. Ada juga
yang menyebutnya barong Nong nong Kling. Secara bentuk, barong jenis ini
berbeda jauh dengan barong jenis lainnya. Barung ini lebih menyerupai kostum topeng yang
masing-masing karakter ditarikan
oleh seorang penari. Tokoh-tokoh dalam
barong Kedingkling persis dengan tokoh-tokoh dalam Wayang Wong. Saat menari,
cerita yang dibawakannya pun adalah lakon cuplikan dari cerita Ramayana terutama
pada adegan perangnya. Pementasan barong
kedingkling ini biasanya dilakukan dengan ngelawang dari rumah ke rumah
berkeliling desa pada perayaan hari Raya Galungan dan Kuningan. Pertunjukan
Barong Kedingkling diiringi dengan gamelan batel.
Barong Kedingkling banyak terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.
6.Barong Brutuk
Barong
Brutuk termasuk jenis tarian langka yang ditarikan hanya pada saat-saat khusus.
Barong ini memiliki bentuk yang lebih primitif dibandingkan dengan jenis barong Bali
yang lain. Topeng barong ini terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras
atau daun pisang yang sudah kering. Barong ini
melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat, Trunyan.
Penarinya adalah remaja yang telah disucikan, yang masing-masing membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura. Barong yang
ditarikan dengan iringan gamelan ini hanya terdapat di daerah
Trunyan-Kintamani, Bangli.
Selain Barong yang
disebutkan masih ada beberapa jenis barong namun keberadaannya hanya beberapa
di Bali, barong tersebut seperti Barong Lembu/Sapi, Barong Gajah, Barong Asu
dan Barong Naga.
Refrensi:
http://www.portalsejarah.com/sejarah-tari-barong-bali.html
https://kadeksatria.files.wordpress.com/2015/09/barong-macan.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar