Senin, 22 Mei 2017

Barong

Barong merupakan salah satu seni budaya yang ada di Bali. Jika berkunjung ke Bali tidak lengkap jika belum dapat menonton tarian Barong. Banyak paket wisata di Bali yang berisi paket menonton Barong. Jika sudah menonton pasti akan terpikir apa itu Barong. Di Bali sendiri tarian Barong debedakan menjadi tarian sacral dan tarian hiburan, tarian sakral adalah tarian yang hanya ditarikan pada acara tertentu yang sifatnya sakral, seperti saat piodalan atau karya di suatu Pura. Pada artikel ini akan dipaparkan sejarah Barong yang terdapat di Bali.
Tarian Barong merupakan tarian khas Bali yang sudah berkembang dari jaman Pra-Hindu. Secara umum tarian ini mengilustrasikan pertarungan antara kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). Barong merupakan penggambaran dari tokoh Barong dan lawannya adalah Rangda. Barong digambarkan sebagai binatang berkaki empat. Terdapat beberapa jenis Barong yang ada di Bali, diantaranya adalah sebagai berikut.

1.Barong Ket
Barong Ket menggambarkan perpaduan antara binatang macan, harimau, dan lembu. Dalam proses pembuatannya pada bagian badan dibuat dengan serat daun braksok (sejenis pandan), dihiasi dengan ornamen ukiran dari bahan kulit sapi dengan potongan kaca cermin. Dalam proses menarikan Barong Ket ditarikan oleh dua orang penari. Lakon yang sering dimainkan dengan tarian Barong Ket adalah Lakon Calonarang, yang menggambarkan pertarungan Mpu Pradah (kebaikan) melawan I Calonarang (I Walunateng Dirah).



2.Barong Macan
Barong Macan sesuai namanya ialah Barong yang menggambarkan binatang macan sebagai binatang yang buas di hutan, sebagai penjaga hutan dari gangguan luar. Dalam tariannya Barong Macan juga ditarikan oleh dua penari. Lakon yang sering dimainkan dengan lakon Tantri yaitu cerita binatang hutan dalam menjaga hutan dari kerusakan dan gangguan dari pemburu.

3. Barong Bangkal
Barong Bangkal, Bangkal yang artinya Babi besar yang berumur tua dengan taring tajam. Tarian Barong Bangkal juga ditarikan oleh dua orang penari



4.Barong Landung





Barong Landung adalah Barong yang tidak lagi berbentuk hewan. Cerita yang meliputi Barong Landung ialah Barong ini merupakan penggambaran dari Raja Kerajaan Bali yang bernama Jaya Pangus dimana ia mempersunting seorang putri Tiongkok bernama Kang Cing Wei. Cerita dalam pementasan Barong Landung berpusat pada bagaimana pernikahan antara kedua manusia tadi tidak direstui oleh para dewa karena Jaya Pangus dinilai telah melanggar adat dan ketika tidak dapat memiliki keturunan ia pergi menemui Dewi Danu dan dijadikan properti milik Dewi tersebut sehingga terjadi pertikaian antara istrinya dengan sang Dewi.


5.Barong Kedingkling
Barong Kedingkling disebut juga Barong Blasblasan. Ada juga yang menyebutnya barong Nong nong Kling. Secara bentuk, barong jenis ini berbeda jauh dengan barong jenis lainnya. Barung ini lebih menyerupai kostum topeng yang masing-masing karakter ditarikan oleh seorang penari. Tokoh-tokoh dalam barong Kedingkling persis dengan tokoh-tokoh dalam Wayang Wong. Saat menari, cerita yang dibawakannya pun adalah lakon cuplikan dari cerita Ramayana terutama pada adegan perangnya. Pementasan barong kedingkling ini biasanya dilakukan dengan ngelawang dari rumah ke rumah berkeliling desa pada perayaan hari Raya Galungan dan Kuningan. Pertunjukan Barong Kedingkling diiringi dengan gamelan batel. Barong Kedingkling banyak terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.

6.Barong Brutuk
Barong Brutuk termasuk jenis tarian langka yang ditarikan hanya pada saat-saat khusus. Barong ini memiliki bentuk yang lebih primitif dibandingkan dengan jenis barong Bali yang lain. Topeng barong ini terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras atau daun pisang yang sudah kering. Barong ini melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan, yang masing-masing membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura. Barong yang ditarikan dengan iringan gamelan ini hanya terdapat di daerah Trunyan-Kintamani, Bangli.

Selain Barong yang disebutkan masih ada beberapa jenis barong namun keberadaannya hanya beberapa di Bali, barong tersebut seperti Barong Lembu/Sapi, Barong Gajah, Barong Asu dan Barong Naga.

Refrensi:
http://www.portalsejarah.com/sejarah-tari-barong-bali.html
https://kadeksatria.files.wordpress.com/2015/09/barong-macan.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar