Sejarah Calonarang Tanggahan Tengah
Tahun 1970an diyakini sebagai
cikal bakal lahirnya Tarian Calonarang di banjar Tanggahan Tengah yaitu dengan
tanda ada pawisik dari tapakan ida
bhatara bahwa tapakan ida bhatara istri harus tedun mesolah napak
pertiwi. Mantan bendesa adat Tanggahan Tengah saat itu menyebutkan “waktu itu
jro mangku Pura Dalem lingsir meminta agar ida bethara istri harus tedun napak
pertiwi, tanpa pikir panjang saya mengiakan pawisik itu dan saya sendiri yang
akan ngayah sebagai Pandung (Patih Taskara Maguna)” kata I Nyoman Pudja, S.Sn, M.Ag (jro mangku Mau) yang saat itu sebagai bendesa adat Tanggahan Tengah. ”Lakon pertama
kali tidaklah lengkap atau belum menceritakan kisah Calonarang, pertama kali
hanya ditarikan oleh beberapa penari saja yang penting ida bhatara istri bisa
tedun mesolah” I Nyoman Pudja melanjutkan ceritanya.
Namun seiring dengan
berjalannya waktu beliau trus berpikir bagaimana cara agar menampilkan sebuah
cerita saat nedunang ida bhatara istri mesolah, sehingga digaraplah sebuah
cerita Pencalonarangan oleh I Nyoman Pudja, begitu beliau sering dipanggil. “Namun
masalah belum selesai sampai disana, karena walaupun ada lakon namun penari kita
belum ada”, tutur I Nyoman Pudja, sehingga beliau memulai menggarap dan mencari penari
yang dibutuhkan. Dikatakan saat itu sangat sulit mencari Penari sehinga ada
beberapa orang yang sampai dipaksa untuk mau menari. Namun dari hasil pemaksaan
itu lahirlah penari penari yang sukses dan berkualitas saat ini, dimana beberpa
penari yang terkenal itu seperti, I Wayan Ranggya(Penari Mantri), Alm.Kak
Darsa (Penari Penasar), Jro Mangku Alit (Nengah Artana) sering disebut Nengah Anggur
(Penari Wijil), Jro Mangku Wayan Danti (Penari Condong), Jro Mangku I Nyoman Pudja (Sebagai Pandung/Patih Taskaramaguna) dan masih banyak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
I Nyoman Pudja, S.Sn, M.Ag (Jro Mangku Mau) |
Ni Wayan Danti (Mbok Mangku) |
I Wayan Ranggia |
Jika terdapat kesalahan penyebutan nama ataupun cerita
penulis tidak lupa mohon maaf sebesar besarnya.
ttd
Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar